Perlakuan Benih Setelah Dipanen

Rabu, 14 Januari 2009

1. Sortasi

Tujuan sortasi adalah untuk mengelompokan keseragaman benih dalam hal ukuran, bentuk, dan faktor mutu lainnya. Sortasi dilakukan dengan menggunakan alat mesin sortasi ASC (Air Screen Cleaner). Mesin ini memisahkan antara benih yang berukuran besar, sedang, kecil, benih hampa dan kotoran benih. Benih sedang akan dijadikan sebagai benih, sedangkan benih yang berukuran kecil, besar, benih hampa akan dijadikan sebagai pakan ternak, dan kotoran benih akan dibuang.  




2. Seed Coating
Seed coating yaitu benih yang telah terpilih diberi zat tertentu dan warna yang menarik. Tujuan pemberian zat tersebut adalah agar benih tersebut dapat terlidungi dari serangan hama dan penyakit tanaman (mengantisipasi dumping off), hal tersebutu telah dibuktikan  dari hasil percobaan dari benih hasil coating dan benih non coating. Benih hasil coating dapat tumbuh dengan baik tanpa gangguan serangan hama dan penyakit sedang benih yang non coating terhambat pertumbuhannya karena tidak tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Kedua benih tersebut ditumbuhkan pada media yang mengandung jamur dan ditempatkan pada kondisi yang sama. Sedangkan tujuan dari pemberian warna agar benih tampak seragam dalam hal warna sehingga dapat menarik perhatian pembeli.

3. Cara pengujian daya kecambah
Pengujian dilakukan per 1000 benih, kemudian dihitung benih tersebut dihhitung berapa yang telah berkecambah dan yang belum. Benih yang belum berkecambah tetap ditumbuhkan sampai benih tersebut berkecambah. Ketentuan untuk benih tersebut lolos pada uji daya kecambah telah ada ketentuannya.
Setiap benih yang diuji memiliki cara yang berbeda untuk metode perkecambahannya dari benih yang berukuran kecil, benih yang berukuran, besar dan benih yang hanya berkecambah pada kondisi suhu yang rendah.

  • Untuk benih yang berukuran kecil metode pengujian dapat dilakukan dengan cara menebarkan benih pada kotak dengan media kertas. Untuk masa perkembangan benih benih tersebut ditempatkan pada suatu tempat yaitu germinator, adalah sebuah ruangan yang memiliki suhu kamar dan pencahayaan yang telah diatur. 
  • Untuk benih yang berukuran besar benih disusun pada sebuah kertas yang dibawahnya dialasi plastik. Benih yang telah tersusun diatas kertas kemudian kertas tersebut digulung. Untuk masa perkembangan benih benih tersebut ditempatkan pada suatu tempat yaitu germinator, adalah sebuah ruangan yang memiliki suhu kamar dan pencahayaan yang telah diatur.
  • Untuk benih yang membutuhkan suhu rendah (20-24) untuk perkecambahannya, benih tersebut ditempatkan didalam sebuah alat yaitu Climate Carbinet, alat tersebut dapat mengatur suhu dan cahaya yang diperlukan bagi perkecambahan benih. Benih yang membutuhkan suhu rendah untuk perkecambahannya diantaranya benih seledri, wortel, salad, dan benih sayuran lain.
4. Pengemasan/Packing
Setelah lulus uji laboratorium dan lapangan, benih siap dikemas atau packing. Tujuan packing adalah untuk melayani kebutuhan konsumen dalam kemasan benih tertentu (kuantitas) dan untuk mempertahankan mutu benih dalam jangka waktu tertentu (kualitas). Kemasan harus dapat melindungi benih dari hal – hal yang dapat menurunkan kualitas atau mutu benih, seperti air, udara dan sinar matahari. Bahan yang dapat melindungi benih dari hal tersebut adalah plastik dengan lapisan aluminium dan tertutup rapat (sealed) di setiap sisinya. Dengan kemasan tersebut rata – rata benih dapat bertahan diatas 1,5 tahun, tetapi demi keamanan dalam pelayanan konsumen, tanggal kadaluarsa yang dicantumkan adalah 1,5 tahun dari proses packing.



0 komentar:

Posting Komentar